Stasiun kereta api Gambir selepas zuhur saat itu, ramai dengan orang yang bersiap untuk chek in tiket kereta api.
Perempuan paruh baya bergamis motif sakura jingga itu, masih tegak berdiri di tempat cetak tiket kereta api.
Sendirian melakukan perjalanan menengok si buah hati, baginya suatu perjuangan. Namun, segala kepayahan itu akan terobati saat perjumpaan kelak dengan si buah hati.
Tangan perempuan itu cepat merogoh saku tas tempat biasa ia meletakkan kaca matanya.
Malang, ternyata kaca mata sebelah kirinya pecah.
Perempuan itu menyipitkan matanya, buat membaca barisan kode tiket yang tertera dalam Handpone nya.
Sayang belum juga berhasil. Deretan huruf dan angka terlalu kecil, dan membayang di mata tuanya.
Saat menghela napas panjang, pasrah hendak minta tolong petugas stasiun, pemuda di belakangnya berucap,
"Ibu, adakah yang bisa saya bantu??
Biar saya bantu cetak tiket kereta apinya bu.. "
Perempuan itu lirih membatin,
Segala puji bagi Allah, yang mengirim makhluk membantuku di saat safar ini.
Urusan 'receh' cetak sepotong tiket, tetaplah berkesan
Jazakallah khoiron, terima kasih atas segala kebaikan ananda, senyum suka cita perempuan itu.
Saksikanlah kawan,
Masih banyak manusia baik di bumi ini.
Manusia-manusia rendah hati, empati, dan ringan tangan saat membantu orang lain.
“Allah senantiasa menolong hambanya, Selama hambanya menolong saudaranya” (HR Muslim).
Pekanbaru, 20 Juni 2021
Posting Komentar
Posting Komentar