Pancangkan Niat Ikhlas
Oleh: Asih Drajad Lumintu
Pagi telah tiba. Segala pujian hanya untukMu, Ya Allah.
Apakah Moms sudah menyusun aktivitas apa yang akan dikerjakan hari ini?
Jika belum, ayo mulai menyusunnya!
Namun bila sudah, maka mulailah setiap aktivitasmu, Moms dengan niat yang ikhlas.
Awali setiap aktivitas Moms dengan basmalah
"Bismillahirrahmanirrahim"
Ini adalah ucapan pembuka yang penuh makna, Moms
Bukankah ayat pertama yang diturunkan berbunyi,
''Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan,'' (QS Al-'Alaq: 1).
Selayaknya setiap amalan dimulai dengan Bismillah.
Lho, apa seseorang harus juga berniat yang benar tatkala mengerjakan aktivitas hariannya?
Ya, betul, Moms!
Maka bukalah harimu, Moms dengan niat ikhlas karena Allah, sekalipun itu adalah amal rutin yang Moms kerjakan.
Bukankah Moms diajarkan berdoa, sebelum melakukan aktivitas agar terjaga dari gangguan setan?
Dan setiap amalan bergantung dengan niat-niatnya.
"Allahumma inna naudzubika min an nusyrika bika syaian na'lamuh wa nastaghfiruka lima laa na’lamuh."
Ya Allah kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan Engkau dari apa-apa yang kami tahu dan kami mohon ampunan-Mu dari apa-apa yang tidak kami tahu.
Moms, boleh jadi, ada dua orang yang melakukan suatu aktivitas yang sama persis. Namun, pahala yang diperoleh ternyata tidak sama. Apa yang membedakan? Itulah niat dan keikhlasannya.
Para ulama mengatakan, Ibadahnya orang yang lalai yang tidak menghadirkan niat ikhlas, dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan atau rutinitas saja. Sebaliknya, rutinitas orang yang senantiasa memperhatikan niatnya, akan bernilai ibadah di sisi Allah.
Sebagian ulama juga menyebut,
Siapa saja yang suka amalnya menjadi sempurna maka perbaguslah niatnya, karena Allah akan memberikan pahala kepada seorang hamba apabila ia memperbagus niatnya, walaupun saat ia menyuap makanan.
Ya cobalah Moms rasakan aktivitas amal ketika niat Moms semata karena Allah.
Sarapan pagi misalnya, akan lebih bermakna dengan niat Moms makan, karena Allah. Maka, Moms pasti akan menyantap makanan yang halal dan baik.
Berharap makanan yang Moms telan akan menguatkan tubuh Moms di saat beribadah nanti, dan sebagainya.
"Makan dan minumlah kalian! Namun, jangan berlebihan. (QS Al-Araf: 3)
Ibnul Qayyim dan ulama yang lain menuliskan, Orang-orang yang ('Aarif) mengenal Allah itu, perbuatan yang biasa mereka lakukan menjadi ibadah, sedangkan orang-orang awam menjadikan ibadah mereka sebagai kebiasaan.
Dalam suatu hadits disebutkan,
Dari Umar radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa sallam bersabda,
Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah. (HR. Bukhari, Muslim).
Imam Bukhari menempatkan hadits tentang niat ini di awal kitab shahihnya sebagai mukadimah kitabnya. Hal ini menyiratkan bahwa setiap amal yang tidak diniatkan karena mengharap Wajah Allah adalah sia-sia di dunia maupun di akhirat.
Setiap balasan amal, akan diperoleh sesuai dengan niat pelakunya. Apakah dia meniatkan ikhlas hanya untuk Allah? Ataukah di hatinya ada tujuan selain-Nya?
Sebagaimana Al Mundzir pernah menyebutkan, dari Ar Rabi bin Khutsaim, ia berkata,
Segala sesuatu yang tidak diniatkan mencari keridhaan Allah maka akan sia-sia.
Karenanya amal yang kecil, bisa menjadi besar karena niat yang benar, dan amal yang besar menjadi kecil karena niat.
Demikian pentingnya sebuah niat dalam melakukan amal, Moms
Sufyan Ats Tsauriy berkata,
Dahulu orang-orang mempelajari niat sebagaimana kalian mempelajari amal.
Hendaknya kamu memeriksa kembali niatan apa gerangan saat kamu melakukan suatu amal?
Apakah karena semata ingin memperoleh keridhaan Allah, atau hanya sekadar ingin memperoleh pujian manusia.
Bahkan Ibnu Hazm mengatakan,
Niat itu rahasia suatu ibadah dan ruhnya.
Bagaimana pula jika sesuatu tidak memiliki ruh, tentu amalan itu terasa hampa dan seolah-olah tak bernyawa (mati)
Terkadang karena kesibukan, konsentrasi, dan fokus aktivitas harian yang padat membuat hati Moms lalai atau kosong dari berniat ikhlas semata mencari keridhaan-Nya. Semua aktivitas berlalu tanpa makna dan ruh, berupa niat.
Pagi hari, tatkala membuka hari, maka pancangkan dan kuatkan kembali niat-niat baik untuk melakukan aktivitas hari ini, Moms
Adapun jika Moms memperbanyak maksud (tujuan) yang baik dalam suatu niat, maka hukumnya boleh. Misalnya, Moms melakukan salat karena mengharap ridha Allah dan pahala-Nya, mengharap juga ketenangan dengan salat dan munajat kepada Allah, serta mengharap ketenteraman batin dan jiwa yang lapang. Itu sah saja.
Moms, niat itu letaknya di hati, sehingga hanya Allah yang mengetahui segala niat hambaNya. Namun yakinlah ketika kamu ikhlas dalam beramal, maka balasan Allah tidak akan meleset, terhalangi, tertukar, apalagi mengecewakan, Moms
Tidak ada balasan bagi kebaikan kecuali kebaikan juga.
Semangat Pagi, Moms
Selamat beraktivitas!
Posting Komentar
Posting Komentar